Awal Dari Semuanya . .

Kadang aku lupa kalau mereka hanyalah manusia
Kadang aku lupa kalau mereka hanyalah manusia. Kadang aku lupa kalau mereka hanyalah remaja. Kadang aku lupa kalau mereka hanya sedang jatuh cinta. Kadang aku lupa kalau mereka juga merasakan kerumitan yang sama dalam kisahnya yang berbeda. Ini hanya sebuah kisah tentang para remaja yang jatuh cinta. Betapa lucu, betapa konyol, betapa tak masuk akal, betapa indah, betapa mengharukan.

***

Remaja. Apa yang pertama kali kalian pikirkan saat mendengarnya ? Kalau aku, itulah aku sekarang. Seorang remaja. Para orang dewasa beranggapan bahwa masa remaja itu adalah masa yang paling indah, karena mereka berhasil melaluinnya dan memiliki banyak kenangan tentangnya. Namun bagiku, yang masih remaja, masa remaja itu masa yang paling membingungkan sekaligus menakjubkan. Aku mulai bertanya-tanya bagaimana diriku yang sebenarnya, apa yang aka kupilih untuk karir masa depan, manakah sahabat yang cocok untukku, kenapa Super Junior begitu keren, kenapa Yunho begitu tampan, dan bagaimana caranya menyesuaikan jadwal padat SMA dengan jadwal tayang Power Rangers. Pada saat remaja jugalah aku mengalami ini. Sebuah kisah tentang aku dan beberapa remaja lainya. Pengalaman ini membuatku sadar kalau setiap orang memilki kisah yang mengagumkan dan orang yang tak kita kira malah orang yang memilki kisah menakjubkan untuk kita tambahkan dalam kisah kita sendiri.

***

Semuanya bermula saat aku masuk SMA. Kabut menutupi sang mentari yang tersipu malu saat aku berangkat ke sekolah. Ini hari pertamaku dan aku sudah gugup tak keruan (hey, ayolah. Aku kan akan masuk daerah yang sama sekali berbeda dan asing, yaitu gedung tinggi menjulang yang bernama SMA). Jarak rumahku ke sekolah cukup jauh dan aku harus naik kendaraan umum, atau sebut saja angkot, dengan dua kali oper.
Huft, ini hari pertamaku tapi aku sudah setengah matang di dalam angkot saking panasnya. Tiba-tiba angkot GA (Gadang-Arjosari) yang kutumpangi berhenti dan naiklah seorang cewek yang langsung mencuri perhatianku (Ini bukan berarti aku lesbi lo, tapi ada sesuatu -yang entah apa- tentang dia yang unik dan berbeda). Dengan bodohnya aku ngeliatin cewek yang duduk di depanku itu (untung orangya gak sadar kalu diliatin). Badge lokasi di lengan kanannya menuliskan sekolah yang sama denganku. Tapi sepertinya dia kakak kelasku, karena seragamnya keliatan lama (murid kelas satu seragamnya pasti masih baru). Kalu dari wajahnya, keliatan banget kalau dia keturunan Cina. Kulitnya putih, matanya agak sipit, bibirnya agak tipis, tapi rambutnya keriting. Kesan pertamaku tentang cewek itu adalah unik. Ekspresinya memberi kesan sifat yang yang lucu dan santai. Duh , pengen banget aku kenalan, tapi takutnya ntar dikira SKSD alias sok kenal-sok dekat.
Setelah dikukus angkot sampai mukaku merah kayak udang, akhirnya aku sampai juga di sekolah. Gedungnya setinggi dua tingkat tapi lahanya tak terlalu luas. Masih dengan rasa ingin tahu yang aneh, aku tetap ngeliatin mbak-nya sampai gak sadar kalau aku sudah ada dalam gedung sekolah dan nyasar. Yap. Itulah kejadian bodoh pagi-pagiku. Nyasar di sekolah sendiri. Sekolahku menggunakan sistem moving-class yang berarti siswa akan pindah kelas di setiap pergantian mata pelajaran. Bodohnya, aku belum berhasil menemukan ruangan kelasku pagi itu (maklum masih belum hafal nomor ruanganya gitu).
Setelah cukup lama terombang-ambing di koridor dan diliatin kakak-kakak kelas, akhirnya aku nemu kelasku atau kelasku yang nemu aku (karena ternyata aku sudah berkali-kali lewat depan kelas itu tanpa sadar kalau itu kelasku. Bodoh). Ternyata di sana sudah banyak anak yang datang. Yah . . , seperti biasa, aku kenalan sama mereka satu-satu. Saat aku mulai mengenal mereka, aku sadar kalu ini pasti bakal seru. Gezzzz . . . , dimulailah petualangan GJ (gak jelas) tapi seru yang konyol bin aneh yang mewarnai hari-hariku.

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Awal Dari Semuanya . ."

Posting Komentar